Peace On Earth

LET'S BE BETTER

*@Hikmah di balik peristiwa@*

1 Komentar

Cartoons Myspace Comments
dewita.com

Suatu hari kakak saya bercerita,:-) 🙂 smile mode+menggebu-gebu
Cerita yang mungkin sangat simple namun menurut saya banyak hikmah yang dapat dipetik.Mungkin kandungan makna di cerita ini sering anda alami,atau mungkin pernah anda alami atau mungkin belum pernah anda alami.Bagi anda yang sering mengalami semoga cerita ini dapat menjadi sebuah pijakan agar tidak merasa terjatuh lagi,bagi anda yang pernah mengalami semoga cerita ini dapat menjadi menjadikan anda sebagai pribadi yang lebih baik,dan tentu saja bagi anda yang belum pernah mengalami semoga cerita ini dapat menjadi sebuah persiapan matang ketika ada sebuah lubang yang siap memerosokkan anda.
Dibaca baik-baik dan resapi kedalamannya…
Pada suatu hari di sebuah kerajaan yang besar,seorang raja sedang berbicara pada pembantu setianya,usut punya usut ternyata sang raja ingin menikahkan anak gadis semata wayang yang amat disayanginya.Kemudian sang raja memerintahkan pembantu setianya untuk mempersiapkan sayembara.Akhirnya tersebarlah di semua penjuru negeri tentang sayembara tersebut.Berbondong-bondonglah para pemuda menuju kerajaan untuk mengikuti sayembara,mereka terdiri dari berbagai kalangan,ada yang berasal dari anak seorang raja,namun banyak pula yang berasal dari kalangan rakyat jelata.
Begitu hari diadakannya sayembara dimulai para pemuda tersebut diarak menuju pinggir sungai,sungai tersebut menghubungkan daratan tempat dimana para pemuda berdiri dengan kerajaan dimana putri tersebut menanti bakal suaminya.Dan ternyata di sungai itu hidup ratusan buaya yang ganas,yang siap menikmati daging manusia.Ketika pembantu setia kerajaan memberitahukan kriteria sayembara,yaitu para pemuda harus melewati sungai tersebut hingga menuju kerajaan,banyak para pemuda yang gigit jari,mereka belum siap untuk menjadi santapan buaya.Namun tiba-tiba ada seorang pemuda yang berasal dari rakyat jelata terperosok kedalam sungai,karena ternyata tanah yang dia pijak licin,pemuda tersebut terlihat sangat ketakutan,namun dalam hati pemuda tersebut berpikir bahwa tidak ada cara lain agar selamat dari buaya,selain mengumpulkan segala kekuatannya dan mempersiapkan strategi agar dapat sampai di kerajaan.Pemuda tersebut berenang dengan cepat namun penuh strategi,hingga akhirnya sampailah pemuda tersebut ke kerajaan,dengan disambut tepukan meriah akan kemenangannya.Karena dialah pemuda pertama yang dapat melewati sungai dan sampai di kerajaan,akhirnya pemuda tersebut dijadikan sebagai menantu raja.

Nah itulah sepenggal kisah yang saya angkat.bagaimana perasaan dan pendapat saudara setelah membaca cerita ini?apa hikmah yang dapat anda ambil?
^_^ kita sebagai manusia memang terlahir sebagai makhluk yang tidak sempurna,sesuai dengan sebuah hadits “manusia adalah tempat salah dan lupa”.sehingga banyak orang yang lupa dan akhirnya menjadi sombong,namun banyak pula yang merasa minder atau inferior akan kekurangan dirinya.merasa diri kurang bukanlah suatu kesalahan,Namun hal ini akan menjadi suatu kesalahan ketika hal ini dijadikan sebagai penghalang cIta-cita kita.

Dari cerita diatas dapat dipetik sebuah hikmah yaitu ketika kita sudah tercebur dalam sebuah peristiwa,yang sebenarnya sangat sulit untuk kita lakukan,dan kita sendiri tidak merasa mampu untuk mengatasinya.hal yang semestinya kita lakukan adalah mengumpulkan seluruh kemampuan kita,dan mempersiapkan strategi yang matang agar di balik kekurangan kita dapat tercapai sebuah tujuan yang diinginkan.siph kan,,:-)

Penulis: dewita

be myself n' do the best

1 thoughts on “*@Hikmah di balik peristiwa@*

  1. mantap….
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, namun pada masing-masingnya terdapat kebaikan.
    Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah.
    Apabila sesuatu menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku berbuat demikian niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ’seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan syaitan.”

Tinggalkan komentar